Pantai Pangandaran merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang cukup ramai di kunjungi wisatawan, terutama wisatawan domestik. Kebanyakan dari wisatawan tersebut datang untuk menikmati suasana dan keindahan pantai yang beberapa tahun lalu sempat dilanda tsunami tersebut. Kalau kita ingin mendapatkan lebih dari sekedar suasan pantai, kita dapat berkunjung ke sebelah selatan Pantai Pangandaran dimana terdapat Taman Wisata Alam Pangandaran, disini kita dapat berwisata sambil belajar tentang konservasi dan mengamati satwa yang terdapat di dalamnya. Terdapat beberapa spesies hewan yang sebenarnya liar, namun telah mengalami domestikasi di TWA Pangandaran. Beberapa satwa tersebut adalah:
Rusa (Cervus timorensis)
Rusa di TWA Pangandaran sebenarnya merupakan satwa yang di introduksi ke kawasan yang sekarang menjadi TWA Pangandaran dan CA Pananjungan pada masa penjajahan Belanda. Satwa ini dijadikan target hewan buruan bagi pejabat-pejabat kolonial pada masa itu. Setelah kawasan Pananjungan ditetapkan sebagai kawasan konservasi, rusa yang ada didalamnya juga ikut dilindungi. Rusa di kawasan ini dapat kita temui dengan mudah karena mereka tidak lagi takut dengan manusia, tempat paling mudah untuk menemukan mereka adalah di area padang rumput yang menjadi tempat makan mereka.
Kera ekor panjang (Macaca fascicularis)
Kera ekor panjang sangat mudah ditemui di kawasan TWA Pangandaran, terutama pada welcome area TWA. Interaksi mereka yang terlalu intensif dengan manusia membuat mereka tidak takut lagi dengan manusia, bahkan cenderung agresif. Agresifitas ini muncul karena seringnya pengunjung memberikan makanan kepada mereka yang seharusnya tidak boleh dilakukan, akibatnya mereka menjadi ketagihan makanan manusia dan ingin mendapatkannya lagi. Sebaiknya pengunjung berhati-hati dengan satwa yang satu ini, hindarkan barang bawaan anda dari mereka.
Biawak (Varanus salvator)
Satwa yang satu ini tampak malu-malu jika kita dekati, mereka dapat kita temukan mencari makan di tempat sampah yang dekat dengan manusia, namun saat didekati biasanya mereka akan menjauh. Biawak juga dapat kita temukan di welcome area TWA karena disini banyak terdapat sisa-sisa makanan pengunjung yang mereka sukai.
Lutung (Trachypithecus auratus)
Lutung adalah jenis primata dengan warna rambut yang hitam, biasanya satwa ini sangat liar dan akan menjauh dari manusia secepat mungkin. Namun perilaku yang berbeda ditunjukkan lutung di TWA Pangandaran, mereka tidak terlalu asing dengan manusia, namun tidak agresif seperti kera ekor panjang. Lutung di kawasan ini tetap mencari makanannya sendiri secara alami. Kalau anda beruntung, anda dapat melihat mereka dalam satu rombongan sedang mencari makan di welcome area TWA.
Satwa lain yang dapat kita temui di kawasan TWA Pangandaran yaitu Landak (Hystrix bracyura), Trenggiling (Manis javanica), Kancil (Tragulus javanicus), burung Kangkareng (Antthracoceros convexus), Ayam hutan (Gallus gallus varius), Burung tulumtumpuk (Megalaema javensis), Tando (Cynocephalus variegatus), Ular sanca (Phyton molurus).
Rusa (Cervus timorensis)
Rusa di TWA Pangandaran sebenarnya merupakan satwa yang di introduksi ke kawasan yang sekarang menjadi TWA Pangandaran dan CA Pananjungan pada masa penjajahan Belanda. Satwa ini dijadikan target hewan buruan bagi pejabat-pejabat kolonial pada masa itu. Setelah kawasan Pananjungan ditetapkan sebagai kawasan konservasi, rusa yang ada didalamnya juga ikut dilindungi. Rusa di kawasan ini dapat kita temui dengan mudah karena mereka tidak lagi takut dengan manusia, tempat paling mudah untuk menemukan mereka adalah di area padang rumput yang menjadi tempat makan mereka.
Kera ekor panjang (Macaca fascicularis)
Kera ekor panjang sangat mudah ditemui di kawasan TWA Pangandaran, terutama pada welcome area TWA. Interaksi mereka yang terlalu intensif dengan manusia membuat mereka tidak takut lagi dengan manusia, bahkan cenderung agresif. Agresifitas ini muncul karena seringnya pengunjung memberikan makanan kepada mereka yang seharusnya tidak boleh dilakukan, akibatnya mereka menjadi ketagihan makanan manusia dan ingin mendapatkannya lagi. Sebaiknya pengunjung berhati-hati dengan satwa yang satu ini, hindarkan barang bawaan anda dari mereka.
Biawak (Varanus salvator)
Satwa yang satu ini tampak malu-malu jika kita dekati, mereka dapat kita temukan mencari makan di tempat sampah yang dekat dengan manusia, namun saat didekati biasanya mereka akan menjauh. Biawak juga dapat kita temukan di welcome area TWA karena disini banyak terdapat sisa-sisa makanan pengunjung yang mereka sukai.
Lutung (Trachypithecus auratus)
Lutung adalah jenis primata dengan warna rambut yang hitam, biasanya satwa ini sangat liar dan akan menjauh dari manusia secepat mungkin. Namun perilaku yang berbeda ditunjukkan lutung di TWA Pangandaran, mereka tidak terlalu asing dengan manusia, namun tidak agresif seperti kera ekor panjang. Lutung di kawasan ini tetap mencari makanannya sendiri secara alami. Kalau anda beruntung, anda dapat melihat mereka dalam satu rombongan sedang mencari makan di welcome area TWA.
Satwa lain yang dapat kita temui di kawasan TWA Pangandaran yaitu Landak (Hystrix bracyura), Trenggiling (Manis javanica), Kancil (Tragulus javanicus), burung Kangkareng (Antthracoceros convexus), Ayam hutan (Gallus gallus varius), Burung tulumtumpuk (Megalaema javensis), Tando (Cynocephalus variegatus), Ular sanca (Phyton molurus).
Post a Comment for "Satwa TWA Pantai Pangandaran"