Fauna Bioindikator Lingkungan

Kenyamanan tempat tinggal kita sangat dipengaruhi bagaimana kondisi lingkungan dimana tempat tinggal tersebut berada. Salah satu dimensi dari kondisi tersebut adalah ekologi,  ekologi disini dimaksudkan pada kondisi flora dan fauna dan bagaimana interaksi komponen biotik tersebut dengan komponen abiotik seperti air, tanah, dan udara. Selanjutya, bagaimana kita bisa mengetahui baik buruknya kondisi lingkungan tempat tinggal kita? Apakah tempat tinggal kita tempat yang nyaman? Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui hal ini adalah dengan melihat fauna yang menjadi indikator lingkungan, dalam pengertian "keberadaan atau ketiadaannya". Berikut ini adalah beberapa spesies hewan bioindikator yang dapat kita membantu kita menilai kondisi lingkungan kita.

Katak - Katak adalah salah satu hewan yang mempunyai kepekaan terhadap perubahan lingkungan. Perubahan kondisi lingkungan pada level tertentu akan mengganggu kehidupan hewan amfibi ini, ini disebabkan katak bernapas melalui kulitnya yang senantiasa lembab sehingga saat lingkungan rusak akan langsung mengganggu katak. Penurunan populasi katak di lingkungan kita dapat dijadikan petunjuk bahwa lingkungan kita telah turun kualitasnya.

Kunang-kunang - Masihkah anda menemukan kunang-kunang di sekitar lingkungan rumah anda? Jika masih, artinya lingkungan tempat tinggal anda memiliki kondisi yang sangat baik. Kunang-kunang adalah salah satu jenis serangga yang memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap kualitas lingkungan. Sensitifitas ini disebabkan oleh salah satu fase hidup kunang-kunang yang menginang pada salah satu hewan air (sejenis siput), saat inang tersebut terganggu, maka kunang-kunang juga akan terganggu.

Planaria sp. - umumnya ditemukan di habitat akuatik yang tidak tercemar dengan arus yang mengalir, sebab Planaria sp. memerlukan oksigen yang baik, tidak bersifat asam, dan tidak mengandung polutan organik. Sehingga dapat dikatakan bahwa Planaria sp. merupakan bioindikator perairan bersih.

Capung - Capung termasuk serangga yang unik, pada fase larva capung adalah serangga predator yang hidup didalam air. Keberadaan capung di sekitar lingkungan kita dapat mengisyaratkan bahwa kondisi air di lingkungan kita masih baik, walaupun tidak sebaik jika ada kunang-kunang.

Lalat - Tidak diragukan, lalat yang beterbangan di sekitar tempat tinggal mengisyaratkan ada sesuatu yang salah. Aroma yang bagi kita tidak menyenangkan, biasanya adalah yang sangat disenangi oleh lalat (kecuali bahan kimia berbahaya).  Keberadaan lalat biasanya disebabkan karena adanya sampah atau benda lain yang biasanya menjadi sumber penyakit.

Sebenarnya masih banyak spesies fauna lain yang dapat menjadi bioindikator lingkungan, namun  kebanyakan dari mereka membutuhkan pengamatan yang lebih teliti dalam (menggunakan metode ilmiah). Fauna-fauna tersebut misalnya laba-laba, cacing air, dan berbagai macam serangga-serangga tanah. Saat ini cukup banyak penelitian-penelitian yang sudah dilakukan dan bisa kita temukan informasinya di jurnal-jurnal penelitian.

Post a Comment for "Fauna Bioindikator Lingkungan"