Ada juga sampan-sampan penyeberangan yang dapat kita sewa seharian untuk berperahu mengunjungi objek-objek wisata yang ada di tepian sungai Kapuas pada beberapa titik di tepian sungai kapuas. Dengan kedua pilihan sarana tersebut kita bisa melihat berbagai objek wisata budaya yang sebenarnya merupakan situs-situs sejarah berdirinya kota Pontianak.
Beberapa objek wisata di tepian Sungai Kapuas Kota Pontianak diantaranya:
Istana Kadriah
Keraton Kadriah (Kredit gambar: Steven Jones, Panoramio) |
Masjid Jami'
Masjid Jami' Pontianak (Kredit gambar: Nizar Kauzar) |
Kampung Beting
Kampung Beting (Kredit gambar: Nizar Kauzar) |
Makam Batu Layang
Batu layang sebenarnya adalah nama sebuah pulau yang berada di tengah sungai Kapuas tidak jauh dari lokasi makam kerajaan Pontianak berada. Konon menurut masyarakat, keraton Kadriah, masjid Jami' dan makam Batu Layang berada pada satu garis lurus. Makam Batu Layang, pertama kali digunakan pada tahun 1808, yaitu sebagai makam Sultan Abdurrahman dan keluarganya.
Tugu Khatulistiwa
Tugu 0 derajat ini mungkin adalah salah satu alasan kenapa kota Pontianak bisa dikenal oleh masyarakat dunia, karena tidak banyak kota di dunia yang di lintasi oleh garis maya Khatulistiwa. Tugu yang terletak di jalan Khatulistiwa di bagian utara dari kota Pontianak ini dibangun sebagai penanda garis maya Khatulistiwa yang melintasi kota ini. Waktu yang tepat untuk mengunjungi tugu ini adalah pada 21-23 Maret dan 21-23 September setiap tahunnya, karena pada kedua waktu ini terjadi fenomena alam yang disebut sebagai kulminasi. Kulminasi adalah fenomena alam dimana matahari berada tegak lurus terhadap garis Khatulistiwa.
Alun-alun Kapuas
Alun-alun Kapuas Pontianak (Nizar Kauzar,) |
Pelabuhan Senghi
Senghi adalah pelabuhan pertama yang dibangun di Kota Pontianak, disinilah kegiatan bongkar muat barang dari dan ke daerah kabupaten sebelah hulu sungai Kapuas dilakukan. Senghi sebenarnya adalah nama seorang pedagang Cina yang berpengaruh pada masanya, untuk menghormatinya namanya diabadikan sebagai nama pelabuhan ini. Pelabuhan ini memiliki sejarah perdagangan yang panjang sejak zaman penjajahan belanda hingga jepang, bahkan hingga saat ini aktifitas bongkar muat masih dapat kita lihat di pelabuhan Senghi.
Cafe Pinggir Sungai
Di pinggiran sungai Kapuas banyak cafe-cafe terapung yang dapat kita temui,misalnya di kelurahan Banjar Serasan (kecamatan Pontianak Timur) dan di Kelurahan Bangka Belitung. Di cafe-cafe ini kita dapat menikmati makanan-makanan khas kota Pontianak sambil menikmati suasana sungai kapuas.
Untuk menikmati berbagai objek wisata tersebut, kita dapat mengunjunginya satu persatu dengan kendaraan darat. Namun akan jauh lebih berkesan jika kita mengunjunginya dengan menyewa sampan, dan mendatanginya lewat air. Karena selain mendapatkan suasana Sungai Kapuas, kita juga bisa melihat aktifitas masyarakat yang sehari-seharinya memanfaatkan sungai untuk berbagai keperluan mereka.
suka dengan pemandangan alun-alun kapuas waktu malam yang sangat beragam dan indah dibawah balutan cahaya lampu...beberapa kali juga nyantai di sana dan menikmati malamnya kota pontianak.
ReplyDeleteselanjutnya kampung beting yang mendapat predikat tempat peredaran narkoba terbesar di kalbar sungguh sangat sedih...semoga saja predikat itu bisa berubah suatu saat nanti.
saya juga senang sekali kesana alun2 ini mbah, sejak kecil saat masih sering di sebut sebagai depan kodam... hehe... joging pagi-pagi, malamnya jadi pasar malam... :)
Delete