Rumah Betang Ensaid Panjang

Saat kita berpikir tentang masyarakat Dayak di Kalimantan, salah satu hal yang akan langsung berasosiasi dengannya di otak kita adalah Rumah Betang atau yang lebih dikenal sebagai Rumah Panjang. Salah satu rumah Betang yang sampai saat ini masih bertahan adalah rumah betang di Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Rumah sepanjang 130 meter ini dihuni hingga 30 kepala keluarga yang sebenarnya masih berhubungan darah.

Cara hidup masyarakat sebenarnya telah dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat modern, namun tentu saja masih ada beberapa tradisi yang masih dipertahankan oleh masyarakat ini. Seperti perayaan panen raya tahunan, berburu, membuat kerajinan tangan dan masih banyak lainnya. Setiap bulannya banyak orang yang datang ke desa ini dengan tujuan sekedar jalan-jalan sambil refreshing, wisata, penelitian, belajar, dan sebagainya.

Lalu apa yang dapat kita lihat di desa Ensaid Panjang jika berkunjung kesana? Ada dua tipe objek yang dapat kita datangi di sana, yaitu objek wisata alami dan objek wisata budaya. Objek wisata budaya di Ensaid Panjang yaitu:

Rumah betang, ini adalah objek wisata budaya yang utama di desa Ensaid Panjang. Salah satu kelebihan dari rumah betang Ensaid Panjang adalah lokasinya yang tidak terlalu jauh dari keramaian kota, hembusan modernitas di kota Sintang ternyata tidak menerbangkan tradisi masyarakat Ensaid Panjang dari tradisi pendahulu mereka. Rumah betang merupakan pusat kegiatan masyarakat sehari-hari jika mereka tidak ke ladang atau ke kebun. Di selasar sepanjang 130 meter ini mereka dapat bercengkrama, menonton TV beramai-ramai, bermusyawarah, membuat kerajinan tangan, menumbuk padi, atau sekedar bersantai setelah lelah bekerja di ladang.

Aktifitas menenun Kain Tenun Ikat, menenun ikat merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh wanita dewasa di Ensaid Panjang pada waktu luangnya, mereka tidak menetapkan target berapa banyak kain tenun yang harus dihasilkan per satuan waktu. Kelebihan dari tenun ikat di Ensaid Panjang selain keunikan coraknya adalah pewarnaannya yang masih menggunakan pewarna alami. Hasil tenunan ini dapat berupa syal sepanjang 150 x 10 cm, hingga panjang 62  x 112 cm.

Kerajinan anyaman, membuat anyaman dari rotan atau daun (dari tanaman famili Zingiberaceae) yang tersedia di hutan merupakan salah satu kegiatan masyarakat di waktu senggangnya. Waktu senggang masyarakat biasanya pada hari  minggu atau karena hari hujan sehingga mereka tidak bisa ke ladang. Kerajinan anyaman ini dapat berupa keranjang, tikar, atau gelang pengikat perkakas rumah (misalnya untuk pengikat sarung parang).

Ritual adat, kegiatan ritual adat yang paling mudah untuk kita ikuti adalah Gawai Dayak yang waktunya lebih jelas dan terencana. Gawai adalah perayaan panen sebagai bentuk rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan yang telah mengaruniakan kepada mereka rezeki yang. Dalam perayaan ini diadakan acara makan-makan besar-besaran, hiburan tari tradisional dan sebagainya. Acara ini sangat ramai sekali karena biasanya rumah betang akan menjadi pusat perayaan dan masyarakat dari desa dan dusun terdekat datang untuk bersama-sama merayakannya. Tokoh-tokoh masyarakat dari kota Sintang juga ikut meramaikan sebagai bentuk penghargaan terhadap tradisi mereka.

Selain empat objek diatas kita juga bisa melihat ritual adat selain gawai seperti ritual adat pernikahan, kelahiran, dan kegiatan lain yang dilakukan di hutan, cara bertani tradisional dan kegiatan berburu. Sedangkan objek wisata alami di Ensaid Panjang terdiri dari hutan alami, bukit Rentap, air terjun, dan sungai. 

Post a Comment for "Rumah Betang Ensaid Panjang"