Desa Kasongan, Desa Tembikar Yogyakarta

Desa Kasongan sangat dikenal di Yogya, bahkan di Indonesia sebagai salah satu desa penghasil kerajinan tembikar. Desa ini terletak di Padukuhan Kajen di kawasan pegunungan rendah bertanah gamping. Dari pusat kota Yogyakarta, desa ini dapat di capai dalam waktu 30 menit berkendara.

Menurut cerita masyarakat, kegiatan pembuatan tembikar di desa Kasongan dimulai pada masa penjajahan Belanda. Pada suatu waktu pernah terjadi peristiwa yang mengejutkan dan menakutkan bagi warga setempat, yaitu ditemukannya seekor kuda milik Pejabat Belanda yang mati di atas tanah sawah milik seorang warga. Warga pemilik sawah yang takut akan hukuman karena kuda tersebut kemudian melepaskan hak tanahnya dan tidak mengakui tanahnya lagi. Hal ini diikuti oleh beberapa warga lainnya warga lainnya. Tanah yang telah dilepas inipun akhirnya diakui oleh penduduk desa lain.

Warga yang telah melepas tanahnya kemudian tidak lagi memiliki sawah untuk bertani, karena itu  mereka kemdian memilih menjadi pengrajin keramik untuk mainan dan perabot dapur dan berlangsung hingga kini.

Kegiatan pembuatan tembikar di desa Kasongan berawal dari nenek moyang warga desa tersebut yang biasa menggempal-gempalkan tanah yang ternyata tidak mudah pecah setelah disatukan, kemudian mereka mulai membuatnya dengan berbagai macam bentuk untuk membuat berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari misalnya keperluan dapur dan mainan anak-anak.

Mengunjungi desa Kasongan, pengunjung dapat melihat-lihat berbagai bentuk tembikar karya warga desa Kasongan dengan berbagai bentuk. Jika Anda tertarik melihat proses pembuatan keramik, wisatawan dapat mengunjungi beberapa workshop pembuatan keramik yang memproduksi langsung kerajinan khas itu di tempat.

Diawali penggilingan tanah, pembentukan bahan, penjemuran yang biasanya memakan waktu 2-4 hari. Produk yang telah dijemur itu kemudian di bakar, dan proses finishing adalah proses pengecatan menggunakan cat tembok atau cat genteng.

Jika anda datang ke desa Kasongan, Anda dapat langsung membeli tembikar hasil kerajinan masyarakat dengan harga yang jauh lebih murah. Harganya bisa mencapai sepertiga dari harga di toko-toko dekat rumah Anda. Mahalnya harga diluar desa adalah karena besarnya peluang kerusakan keramik dalam proses pengirimannya. Dalam satu kali pengiriman, keramik yang mengalami kerusakan dapat mencapai 30%. Jika Anda membeli langsung, memang murah, tapi perjalanan Anda harus lebih hati-hati, karena Anda menanggung sendiri kemungkinan kerusakan 30% tersebut.

Biasanya sebuah workshog keramik di desa Kasongan bekerja secara kolektif dan meruapak usaha keluarga secara turun temurun. Meski sekarang pembuatan keramik melibatkan tetangga sekitar tempat tinggal pemilik galeri, namun pihak keluarga tetap bertanggung jawab untuk pemilihan bahan dan pengawasan produksi.

Saat ini pengusaha keramik desa Kasongan mengalami kesulitan, bahan baku berupa tanah gamping dan bahan bakar untuk proses pembakaran semakin sulit untuk di dapatkan. Karena itu masyarakat kemudian berusaha mendapatkan bahan baku dari desa-desa sekitar serta mulai melakukan penanaman pohon di kawasan hutan sekitar desa untuk menjadi bahan bakar pemanas keramik. Dengan demikian secara tidak langsung masyarakat pengrajin gerabah di desa Kasongan telah ikut serta dalam usaha perbaikan lingkungan. Semoga hal ini dapat dicontoh oleh desa-desa serupa di seluruh Indonesia.

5 comments for "Desa Kasongan, Desa Tembikar Yogyakarta"

  1. Desa kasongan lokasinya tak jauh dari pusat kota yogyakarta... ayo ke jogja !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jogja memang lebih nyaman dengan moda transportasi yang semakin memadai, jadi objek2 wisatanya mudah dicapai... salam kenal...

      Delete
  2. wah keren nih...salam kenal ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. thanks pren, makasih kunjungannya, salam kenal juga....

      Delete
  3. thanks gan buat infonya.. emang jogja surganya wisata... keren

    www.kost-jogja.com

    ReplyDelete