5 Negara-negara yang Ramah Lingkungan

Bicara tentang "ramah lingkungan" dan "selamatkan bumi" jauh lebih mudah daripada melakukan sesuatu secara nyata untuk kedua hal tersebut. Banyak diantara kita, termasuk saya sendiri mungkin, yang bicara tentang selamatkan bumi, namun masih membuang sampah sembarangan, menggunakan air seenak hati, jalan-jalan tanpa tujuan berguna yang menghabiskan sumber energi dan lain sebagainya. Ok, itu kalau kita secara perorangan. Kalau secara skala internasional, ada negara yang juga kurang sadar dengan kepentingan bersama untuk menyelamatkan lingkungan, tapi ada juga yang sangat peduli dan sadar bahwa hidup manusia tidak akan nyaman jika "rumahnya" rusak. Berikut ini adalah beberapa negara di dunia yang ternyata telah berupaya untuk menjadi negara yang ramah lingkungan dan dapat menjadi contoh bagi negara lainnya.

Islandia - Kredit: http://www.dosomething.org/

China

Meskipun Shanghai adalah salah satu kota di dunia yang hampir tidak layak huni bagi manusia, China bukan hanya Shanghai. Negara yang memiliki perkembangan ekonomi sangat cepat ini menghasilkan karbon yang lebih sedikit dari pada Amerika Serikat, walaupun jumlah penduduknya empat kali lebih banyak. Pemerintah China pada saat ini mengeluarkan peraturan pelarangan pemberian plastik secara gratis, dan kebijakan ini terbukti sangat efektif. Berdasarkan sebuah penelitian dari Universitas Gothenburg, China telah mengurangi konsumsi kantong plastik hingga setengahnya dengan menekan toko-toko untuk tidak memberikan secara gratis plastik belanjaan pelanggannya.

Finlandia

Meskipun deforestasi yang sangat cepat sedang terjadi diseluruh dunia (citra satelit terakhir menunjukkan Malaysia sedang menghancurkan hutan mereka tiga kali lebih cepat dari pada  semua negara Asia jika digabungkan), kawasan hutan di Finlandia tetap dalam keadaan baik-baik saja. Berdasarkan ecofriendlydaily.com, rata-rata pertumbuhan hutan di Finlandia pada saat ini lbih tinggi daripada laju kerusakannya.

Swiss

Swiss menduduki peringkat kedua dalam Index Performa Lingkungan Yale University, negara ini memiliki peraturan yang ketat dalam melawan polusi, yang termasuk didalamnya adalah peraturan pembayaran untuk layanan manajemen air dan limbah. Sebagai tambahan, Swiss memiliki pajak lingkungan yang sangat besar, yang memberikan insentif kepada warga yang membantu penegakan hukum lingkungan.

Iceland

Negara kecil yang memiliki penduduk sebanyak 300,000 orang ini telah menunjukkan suatu hal yang besar dapat dikemas dalam paket yang kecil. Iceland berencana untuk menghentikan ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil pada tahun 2050. Kebutuhan energi ibukota negara ini, Reykjavic, seperti energi untuk pemanas, pemanas air dan listrik, seluruhnya berasal dari tenaga air dan sumber geothermal, yaitu sumber energi yang terbarukan dan bebas gas rumah kaca. Tiga bus kota di kota Reykjavic bahkan sudah menggunakan tenaga hidrogen.

Norwegia

Negara Skandinavia ini adalah rumah bagi panel surya terbesar di dunia. Negara ini berencana untuk menjadi negara bebas karbon pada tahun 2030 dan telah mendanai proyek hijau yang bertujuan untuk mengurangi aktifitas perjalanan dan penerbangan. Nowegia juga berencana untuk berfokus pada penggunaan jalur kereta yang lebih banyak dan menemukan sumber energi alternatif. Untuk mendukung kebijakan pengurangan penggunaan bahan bakar solar, warga akan membayar harga yang lebih mahal untuk bahan bakar tersebut.

Bagaimana dengan negara kita? Sementara negara-negara diatas berupaya untuk menjadikan negaranya ramah lingkungan, eksploitasi sumber daya alam di Indonesia semakin masiv, penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil semakin tinggi, kualitas lingkungan semakin rendah. Kita tidak bisa diam, harus ada yang kita lakukan, walaupun itu kecil. Mari jadikan langit khatulistiwa tetap biru, dan jamrud khatulistiwa tetap hijau.
Sumber
Baca juga:
Baca juga:

2 comments for "5 Negara-negara yang Ramah Lingkungan"

  1. kalau kendaraan2 di indonesia tercinta ini tidak ber asap, itu maaa gak keren....

    ReplyDelete