"Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan, karena pengetahuan terbatas. Sedangkan imajinasi meliputi seluruh dunia, merangsang kemajuan, melahirkan evolusi."
Mungkin ada benarnya, tapi perlu diingat bahwa pengetahuan adalah landasan imajinasi, tidak ada manusia yang dapat berimajinasi jika dia tidak tahu apa-apa. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk pembelajar dari contoh, tidak ada sesuatu yang baru dari yang manusia temukan di dunia ini. Semua adalah upaya manusia untuk mengetahui seluk-beluk alam dan ilmu-ilmu itu adalah bahasa yang digunakan manusia untuk membahasakan alam semesta.
"Saya, pada setiap tingkat, yakin, bahwa Dia (Allah) tidak melempar dadu."
Beberapa orang berpendapat Tuhan itu tidak ada, setiap hal yang diaalami manusia adalah haknya sendiri dan tidak ada campur tangan Yang Maha Kuasa. Banyak juga orang yang berpendapat kalau Einstein sang penemu teori Relatifitas adalah orang yang atheis, tapi quote diatas cukup aneh di ungkapkan oleh seorang yang atheis. Menurut saya pada intinya Einstein menyatakan dalam quotenya diatas bahwa semua hal yang terjadi di alam semesta bukanlah kebetulan, semuanya sudah ada hitungannya, sudah ada aturannya. Siapa yang menetapkan hitungan dan aturannya?
"Yang penting adalah untuk tidak berhenti bertanya; rasa ingin tahu punya alasan sendiri untuk ada."
Rasa ingin tahu adalah salah satu fitrah yang dimiliki manusia sejak mereka lahir, inilah yang membuat manusia terus berkembang di dunia ini. Rasa ingin tahu dimiliki hampir semua anak kecil, namun seiring waktu dan perkembangannya menuju kedewasaan banyak anak-anak kecil tersebut kehilangan rasa ingin tahunya. Hal ini dapat menjadi salah satu bahan pendidikan dari sisi yang berbeda dengan orang biasa.
"Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa sains adalah buta."
Kalau menurut saya lmu tanpa agama itu akan memiliki dua kemungkinan, pertama akan tidak berguna, kedua akan menjadi bencana. Bukti nyata ilmu akan menjadi bencana adalah bom atom yang jatuh di Nagasaki dan Hiroshima. Agama tanpa sains adalah buta? Ini adalah pertanyaan Einstein yang menurut saya sangat Islami sekali, karena dalam Islam manusia diharuskan untuk membaca, berpikir, dan belajar. Agama tanpa Ilmu tidak lebih dari dogma tanpa dasar yang diikuti tanpa berpikir akan kebenarannya.
"Dua hal yang tak terbatas: alam semesta dan kebodohan manusia, dan aku tidak yakin tentang alam semesta."
Pernyataan yang sangat menggelitik, kenyataannya manusia memang selalu memiliki hal bodoh untuk dilakukan. Dari hal kecil seperti membicarakan orang lain, hingga perang dunia. Berdasarkan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, kesimpulan sementara menyebutkan bahwa alam semesta itu berbatas karena pada awalnya ia berawal dari satu titik.
Mungkin ada benarnya, tapi perlu diingat bahwa pengetahuan adalah landasan imajinasi, tidak ada manusia yang dapat berimajinasi jika dia tidak tahu apa-apa. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk pembelajar dari contoh, tidak ada sesuatu yang baru dari yang manusia temukan di dunia ini. Semua adalah upaya manusia untuk mengetahui seluk-beluk alam dan ilmu-ilmu itu adalah bahasa yang digunakan manusia untuk membahasakan alam semesta.
"Saya, pada setiap tingkat, yakin, bahwa Dia (Allah) tidak melempar dadu."
Beberapa orang berpendapat Tuhan itu tidak ada, setiap hal yang diaalami manusia adalah haknya sendiri dan tidak ada campur tangan Yang Maha Kuasa. Banyak juga orang yang berpendapat kalau Einstein sang penemu teori Relatifitas adalah orang yang atheis, tapi quote diatas cukup aneh di ungkapkan oleh seorang yang atheis. Menurut saya pada intinya Einstein menyatakan dalam quotenya diatas bahwa semua hal yang terjadi di alam semesta bukanlah kebetulan, semuanya sudah ada hitungannya, sudah ada aturannya. Siapa yang menetapkan hitungan dan aturannya?
"Yang penting adalah untuk tidak berhenti bertanya; rasa ingin tahu punya alasan sendiri untuk ada."
Rasa ingin tahu adalah salah satu fitrah yang dimiliki manusia sejak mereka lahir, inilah yang membuat manusia terus berkembang di dunia ini. Rasa ingin tahu dimiliki hampir semua anak kecil, namun seiring waktu dan perkembangannya menuju kedewasaan banyak anak-anak kecil tersebut kehilangan rasa ingin tahunya. Hal ini dapat menjadi salah satu bahan pendidikan dari sisi yang berbeda dengan orang biasa.
"Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa sains adalah buta."
Kalau menurut saya lmu tanpa agama itu akan memiliki dua kemungkinan, pertama akan tidak berguna, kedua akan menjadi bencana. Bukti nyata ilmu akan menjadi bencana adalah bom atom yang jatuh di Nagasaki dan Hiroshima. Agama tanpa sains adalah buta? Ini adalah pertanyaan Einstein yang menurut saya sangat Islami sekali, karena dalam Islam manusia diharuskan untuk membaca, berpikir, dan belajar. Agama tanpa Ilmu tidak lebih dari dogma tanpa dasar yang diikuti tanpa berpikir akan kebenarannya.
"Dua hal yang tak terbatas: alam semesta dan kebodohan manusia, dan aku tidak yakin tentang alam semesta."
Pernyataan yang sangat menggelitik, kenyataannya manusia memang selalu memiliki hal bodoh untuk dilakukan. Dari hal kecil seperti membicarakan orang lain, hingga perang dunia. Berdasarkan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, kesimpulan sementara menyebutkan bahwa alam semesta itu berbatas karena pada awalnya ia berawal dari satu titik.
Post a Comment for "Kata Bijak: Einstein (1)"